Tuesday, November 23, 2010

SEJARAH TELEVISI [ahmadsuryamandala.Blogspot.Com]

SEJARAH TELEVISI
Pada tahun 1873 seorang
operator telegram menemukan
bahwa cahaya mempengaruhi
resistansi elektris selenium. Ia
menyadari itu bisa digunakan
untuk mengubah cahaya
kedalam arus listrik dengan
menggunakan fotosel silenium
(selenium photocell)
Kemudian piringan metal kecil
berputar dengan lubang-lubang
didalamnya ditemukan oleh
seorang mahasiswa yang
bernama Paul Nipkow di Berlin,
Jerman pada tahun 1884 dan
disebut sebagai cikal bakal
lahirnya televisi. Sekitar tahun
1920 John Logie Baird dan
Charles Francis Jenkins
menggunakan piringan karya
Paul Nipkow untuk menciptakan
suatu sistem dalam
penangkapan gambar, transmisi,
serta penerimaannya. Mereka
membuat seluruh sistem
televisi ini berdasarkan sistem
gerakan mekanik, baik dalam
penyiaran maupun
penerimaannya. Pada waktu itu
belum ditemukan komponen
listrik tabung hampa (Cathode
Ray Tube)
Televisi elektronik agak
tersendat perkembangannya
pada tahun-tahun itu, lebih
banyak disebabkan karena
televisi mekanik lebih murah
dan tahan banting. Bukan itu
saja, tetapi juga sangat susah
untuk mendapatkan dukungan
finansial bagi riset TV elektronik
ketika TV mekanik dianggap
sudah mampu bekerja dengan
sangat baiknya pada masa itu.
Sampai akhirnya Vladimir
Kosmo Zworykin dan Philo T.
Farnsworth berhasil dengan TV
elektroniknya. Dengan biaya
yang murah dan hasil yang
berjalan baik, orang-orang mulai
melihat kemungkinan untuk
Vladimir Zworykin, yang
merupakan salah satu dari
beberapa pakar pada masa itu,
mendapat bantuan dari David
Sarnoff, Senior Vice President
dari RCA (Radio Corporation of
America). Sarnoff sudah banyak
mencurahkan perhatian pada
perkembangan TV mekanik, dan
meramalkan TV elektronik akan
mempunyai masa depan
komersial yang lebih baik. Selain
itu, Philo Farnsworth juga
berhasil mendapatkan sponsor
untuk mendukung idenya dan
ikut berkompetisi dengan
Vladimir.
TV ELEKTRONIK
Baik Farnsworth, maupun
Zworykin, bekerja terpisah, dan
keduanya berhasil dalam
membuat kemajuan bagi TV
secara komersial dengan biaya
yang sangat terjangkau. Di
tahun 1935, keduanya mulai
memancarkan siaran dengan
menggunakan sistem yang
sepenuhnya elektronik.
Kompetitor utama mereka
adalah Baird Television, yang
sudah terlebih dahulu
melakukan siaran sejak 1928,
dengan menggunakan sistem
mekanik seluruhnya. Pada saat
itu sangat sedikit orang yang
mempunyai televisi, dan yang
mereka punyai umumnya
berkualitas seadanya. Pada
masa itu ukuran layar TV hanya
sekitar tiga sampai delapan inchi
saja sehingga persaingan
mekanik dan elektronik tidak
begitu nyata, tetapi kompetisi
itu ada disana.
TV RCA, Tipe TT5 1939, RCA
dan Zworykin siap untuk
program reguler televisinya,
dan mereka
mendemonstrasikan secara
besar-besaran pada World Fair di
New York. Antusias masyarakat
yang begitu besar terhadap
sistem elektronik ini,
menyebabkan the National
Television Standards
Committee [NTSC], 1941,
memutuskan sudah saatnya
untuk menstandarisasikan
sistem transmisi siaran televisi di
Amerika. Lima bulan kemudian,
seluruh stasiun televisi Amerika
yang berjumlah 22 buah itu,
sudah mengkonversikan
sistemnya kedalam standard
elektronik baru.
Pada tahun-tahun pertama,
ketika sedang resesi ekonomi
dunia, harga satu set televisi
sangat mahal. Ketika harganya
mulai turun, Amerika terlibat
perang dunia ke dua. Setelah
perang usai, televisi masuk
dalam era emasnya. Sayangnya
pada masa itu semua orang
hanya dapat menyaksikannya
dalam format warna hitam
putih.
TV BERWARNA
Sebenarnya CBS sudah lebih
dahulu membangun sistem
warnanya beberapa tahun
sebelum rivalnya, RCA. Tetapi
sistem mereka tidak kompatibel
dengan kebanyakan TV hitam
putih diseluruh negara. CBS
yang sudah mengeluarkan
banyak sekali biaya untuk
sistem warna mereka harus
menyadari kenyataan bahwa
pekerjaan mereka berakhir sia-
sia. RCA yang belajar dari
pengalaman CBS mulai
membangun sistem warna
menurut formatnya. Mereka
dengan cepat membangun
sistem warna yang mampu
untuk diterima pada sistem
warna dan sistem hitam putih.
Setelah RCA memamerkan
kemampuan sistem mereka,
NTSC membakukannya untuk
siaran komersial thn 1953.
Berpuluh tahun kemudian
hingga awal milenium baru abad
21 ini, orang sudah biasa
berbicara lewat telepon selular
digital dan mengirim e-mail
lewat jaringan komputer dunia,
tetapi teknologi televisi pada
intinya tetap sama. Tentu saja
ada beberapa perkembangan
seperti tata suara stereo dan
warna yang lebih baik, tetapi
tidak ada suatu lompatan besar
yang mampu untuk
menggoyang persepsi orang
tentang televisi. Tetapi
semuanya secara perlahan
mulai berubah, televisi secara
bertahap sudah memasuki era
digital.
SUMBER :
misteridigital.wordpress.com/2007/09/24/
sejarah-televisi/ - 80k
PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
TELEVISI
Televisi adalah sebuah alat
penangkap siaran bergambar.
Kata televisi berasal dari kata
tele dan vision, yang
mempunyai arti masing-masing
jauh dan tampak (wikipedia.org).
Jadi televisi berarti tampak atau
dapat melihat dari jarak jauh.
Penemuan ini mampu
mengubah peradaban dunia. Di
Indonesia 'televisi' secara tidak
formal disebut dengan TV.
televisi merupakan salah satu
sumber informasi yang bersifat
satu arah, linier communication.
Televisi selain dapat digunakan
sebagai media edukasi, informasi
juga dapat berperan sebagai
media entertainment bagi para
pemirsanya. Peran televisi
sebagai media massa adalah hal
yang melekat, dan merupakan
media massa yang dapat
dipublikasikan secara cepat.
Sama juga seperti radio, pada
awalnya untuk mendapatkan
gelombang siaran, televisi juga
membutuhkan antena karena
harus melakukan proses
encoding dari gelombang yang
ditransmisikan oleh stasiun
televisi, awalnya untuk mencari
siaran televisi juga dilakukan
secara manual layaknya
frekuensi radio (masih analog),
kemudian mulai dikembangkan
teknologi yang lebih digital
maka tercipta remote dan
untuk melakukan tuning siaran
televisi cukup dengan menekan
tombol dari remote pada masa
ini hanya stasiun televisi lokal
dan nasional yang dapat
dinikmati.
Perkembangan Terbaru
Perkembangan televisi yang
menjadi trend pada saat ini
adalah Televisi Kabel. Televisi
kabel adalah sistem penyiaran
acara televisi lewat frekuensi
radio melalui serat optik atau
kabel coaxial dan bukan lewat
udara seperti siaran televisi
biasa yang harus ditangkap
antena (wikipedia.org). Selain
acara televisi, acara radio FM,
internet, dan telepon juga
dapat disampaikan lewat kabel.
Sistem ini banyak dijumpai di
Amerika Utara, Eropa, Australia,
Asia Timur, Amerika Selatan,
dan Timur Tengah. Televisi
kabel kurang berhasil di Afrika
karena kepadatan penduduk
yang rendah di berbagai daerah.
Seperti halnya radio, frekuensi
yang berbeda digunakan untuk
menyebarkan banyak saluran
lewat satu kabel. Sebuah kotak
penerima digunakan untuk
memilih satu saluran televisi.
Sistem televisi kabel modern
sekarang menggunakan
teknologi digital untuk
menyiarkan lebih banyak
saluran televisi daripada sistem
analog.
Pandangan
Perkembangan teknologi
televisi ini hendaknya dapat
dimanfaatkan sebaik mungkin
untuk dapat memperkaya ilmu
pengetahuan dan informasi
penting. Kemudahan
memperoleh informasi lintas
negara semakin menunjukkan
globalisasi yang semakin hari
semakin melekat pada tiap diri
khalayak. Dengan menyikapi
perkembangan televisi untuk
hal yang positif, maka akan
dengan sendirinya teknologi
tersebut telah benar-benar
bermanfaat.
Pasti ada berbagai pandangan
dalam melihat sebuah hal,
begitu pula dengan
perkembangan televisi kabel.
Dengan maraknya penggunaan
kabel fiber optik dalam berbagai
hal, menyebabkan banyak
terjadi penggalian jalan raya
sehingga membuat pengguna
jalan menjadi tidak nyaman.
Dipandang dari segi sosial
budaya, ada yang berpendapat
bahwa dengan semakin
maraknya penggunaan televisi
kabel menyebabkan tayangan-
tayangan yang global,
khususnya tayangan yang
menyajikan kebudayaan barat,
menjadi konsumsi masyarakat
Indonesia pada khususnya dan
menyebabkan terjadinya
pergeseran nilai sosial budaya
yang dibawa dengan
menggunakan tayangan
televisi.
Perkembangan teknologi akan
terus berkembang, inovasi-
inovasi terbaru akan terus
bermunculan. Manfaatkan
perkembangan teknologi
tersebut untuk kepentingan
positif dan tidak merugikan
masyarakat umum. Perkuat nilai
religius, sosial, dan budaya yang
dianut agar memiliki konsep diri
yang kuat, serta tidak mudah
diombang-ambingkan oleh
perubahan-perubahan yang
disebabkan oleh
perkembangan-perkembangan.

No comments:

Post a Comment

Best Partners Links

Updated Stats




Free PageRank Checker
Locations of visitors to this page