Tuesday, November 23, 2010

SEJARAH AUDIO PLAYER & DIGITAL AUDIO [wikipedia]

Musik Digital adalah
harmonisasi bunyi yang dibuat
melalui perekaman
konvensional maupun suara
sintetis yang disimpan dalam
media berbasis teknologi
komputer. Format digital dapat
menyimpan data dalam jumlah
besar, jangka panjang dan
berjaringan luas.
Sejarah Singkat
Perkembangan Format Musik
Piringan Hitam diputar dengan
Gramophone
Awalnya, piringan hitam
merupakan sebuah alat yang
memiliki pena yang bergetar
untuk menghasilkan bunyi dari
sebuah disc. Ide ini berasal dari
Charles Cros dari Perancis pada
tahum 1887. Namun sayangnya
tidak pernah terwujud. Pada
tahun yang sama, Thomas A.
Edison menemukan Phonograph
(pemutar piringan hitam) yang
berfungsi untuk merekam suara
yang kebanyakan digunakan
untuk keperluan kantor. Nama
Gramophone berasal dari Emilie
Berliner yang pada tahun 1888
menemukan piringan hitam jenis
baru dan mematenkannya di
bawah label Berliner
Gramaphone. Pada tahun 1918
masa pematenan berakhir,
semua label pun berlomba-
lomba untuk memproduksi
piringan hitam. Pada masa itu,
kebanyakan pemilik
gramophone masih terbatas
pada kalangan menengah atas
saja.
Kaset diputar dengan tape,
walkman
Compact audio cassette
diperkenalkan oleh Philips
sebagai media penyimpanan
audio di Eropa pada tahun 1963.
Kemudian pada tahun 1965
mulai diproduksi secara massal.
Pada tahun 1971, Advent
Corporation memperkenalkan
Model 201 tape deck yang
mengkombinasikan Dolby Type
B dan chromium dioxide (Cr02).
Inilah cikal bakal music cassette
player. Tahun 1980an muncul
Walkman dari Sony sebagai
media pemutar kaset portable.
Pita kaset dapat merekam lagu
dengan durasi hingga 1 jam di
setiap sisinya. Kualitasnya
cukup baik namun kerap kali
terjadi penurunan kualitas suara
yang dihasilkan ketika pita kaset
mengalami gangguan, kotor
atau rusak.
CD, VCD, DVD diputar dengan
CD player, discman
CD dibuat dalam usaha
merampingkan media
penyimpanan musik dengan
memperbaiki kualitas suara
yang dihasilkan. Pada November
1984, dua tahun setelah CD
diproduksi secara massal, Sony
mengeluarkan Discman sebagai
media pemutar portable. Musik
dalam format CD, VCD maupun
DVD memiliki kualitas suara
yang lebih baik tetapi tetap
mengalami gangguan jika disc
tersebut tergores, berdebu
ataupun rusak.
Musik Digital diputar dengan
MP3 Player, iPod
Musik Digital menggunakan
sinyal digital dalam proses
reproduksi suaranya. Sebagai
proses digitalisasi terhadap
format rekaman musik analog,
lagu atau musik digital
mempunyai beraneka ragam
format yang bergantung pada
teknologi yang digunakan,
yaitu :
MP3
MP3 (MPEG, Audio Layer 3)
menjadi format paling populer
dalam musik digital. Hal ini
dikarenakan ukuran filenya
yang kecil dengan kualitas yang
tidak kalah dengan CD audio.
Format ini dikembangkan dan
dipatenkan oleh Fraunhofer
Institute. Dengan bitrate 128
kbps, file MP3 sudah berkualitas
baik. Namun MP3 Pro-format
penerus MP3-menawarkan
kualitas yang sama dengan
bitrate setengah dari MP3. MP3
Pro kompatibel dengan MP3.
Pemutar MP3 dapat memainkan
file MP3 Pro-namun kualitas
suaranya tidak sebagus peranti
yang mendukung MP3 Pro.
WAV
WAV merupakan standar suara
de-facto di Windows. Awalnya
hasil ripping dari CD direkam
dalam format ini sebelum
dikonversi ke format lain.
Namun sekarang tahap ini sering
dilewati karena file dalam
format ini biasanya tidak
dikompresi dan karenanya
berukuran besar.
AAC
AAC adalah singkatan dari
Advanced Audio Coding. Format
ini merupakan bagian standar
Motion Picture Experts Group
(MPEG), sejak standar MPEG-2
diberlakukan pada tahun 1997.
Sample rate yang ditawarkan
sampai 96 KHz-dua kali MP3.
Format ini digunakan Apple pada
toko musik online-nya, iTunes.
Kualitas musik dalam format ini
cukup baik bahkan pada bitrate
rendah. iPod, pemutar musik
digital portabel dari Apple,
adalah peranti terkemuka yang
mendukung format ini.
WMA
Format yang ditawarkan
Microsoft, Windows Media Audio
(WMA) ini disukai para vendor
musik online karena
dukungannya terhadap Digital
Rights Management (DRM). DRM
adalah fitur untuk mencegah
pembajakan musik, hal yang
sangat ditakuti oleh studio
musik saat ini. Kelebihan WMA
lainnya adalah kualitas musik
yang lebih baik daripada MP3
maupun AAC. Format ini cukup
populer dan didukung oleh
peranti lunak dan peranti keras
terbaru pada umumnya.
Ogg Vorbis
Ogg Vorbis merupakan satu-
satunya format file yang
terbuka dan gratis. Format lain
yang disebutkan di atas
umumnya dipatenkan dan
pengembang peranti lunak atau
pembuat peranti keras harus
membayar lisensi untuk produk
yang dapat memainkan file
dengan format terkait.
Dari segi kualitas, kelebihan Ogg
Vorbis adalah kualitas yang
tinggi pada bitrate rendah
dibandingkan format lain.
Peranti lunak populer, Winamp
dan pelopor pemutar MP3
portabel Rio sudah mendukung
format ini dalam model
terbarunya. Walaupun demikian
dukungan peranti keras
terhadap format ini masih
jarang.
Real Audio
Salah satu format yang biasa
ditemukan pada bitrate rendah.
Format dari RealNetworks ini
umumnya digunakan dalam
layanan streaming audio. Pada
bitrate 128 kbps ke atas
RealAudio menggunakan
standar AAC MPEG-4.
MIDI
Format audio satu ini lebih cocok
untuk suara yang dihasilkan
oleh synthesizer atau peranti
elektronik lainnya, tetapi tidak
cocok untuk hasil konversi dari
suara analog karena tidak
terlalu akurat. File dengan
format ini berukuran kecil dan
sering digunakan dalam ponsel
sebagai ringtone.
Musik Digital sebagai Inovasi
Baru
Inovasi baru di bidang musik
adalah musik digital. Dengan
format MP3, OOG, atau WAV
musik digital mulai
mengeluarkan gaungnya.
Banyaknya pemutar musik
digital yang mendukung format
ini membuat era baru musik
digital. Misalnya kalau
sebelumnya, musik di-ripped-
istilah untuk ekstraksi audio
digital – dan terperangkap di PC
dan Mac dengan aplikasi
semacam iTunes. Kini dengan
hadirnya iPod sebagai peranti
musik portable canggih yang
pernah diciptakan, terjadi
perpaduan kenyamanan web
dengan portabilitas dan fungsi
sebagai sebuah platform yang
benar-benar universal. Hal lain
yang mendukung transformasi
media sang musik adalah
tindakan label-label besar yang
meninggalkan sistem proteksi
musik digital atau digital right
management (DRM). Sampai
tahun 2007 lalu, label-label
besar masih tidak yakin
penghapusan DRM akan
mendongkrak penjualan album
karena tanpa hal tersebut musik
digital dengan bebas
didisribusikan di antara
konsumen yang berarti tak ada
pemasukan untuk label.
Elemen Pendukung
Ada beberapa situs yang
menyediakan lagu yang dapat
diunduh secara langsung (gratis)
atau berbayar. Lagu yang
ditawarkan berformat digital.
Misalnya situs
www.napster.com yang cukup
digandrungi kala itu namun
harus berakhir karena dianggap
melanggar hak cipta. Ada pula
Insound, Rhapsody, dan Apple
iTunes Music Store, Lala.com,
mdu04522.com dan lain
sebagainya. Selain itu di
Indonesia kini ada pula toko
musik digital secara online
misalnya equionxdmd dan
Import hingga Digital Beat
Store.
Keunggulan
Musik dalam format digital
memiliki beberapa keunggulan
dibanding musik dalam medium
konvensional, yaitu :
format yang beragam dapat
disesuaikan dengan teknologi
yang digunakan
kualitas copy yang serupa
dengan master memudahkan
penggandaan dari pihak
perusahaan rekaman tanpa
menurunkan mutu
proses penjualan dengan
pendekatan single atau satu
lagu terbukti jauh lebih
efektif dan efisien ketimbang
medium konvensional seperti
kaset atau CD
Kekurangan
Dengan segala kelebihannya,
musik digital memiliki beberapa
kekurangan juga yaitu :
kemudahan perekaman dan
penggandaan rekaman
memacu terjadinya
pembajakan yang tentu saja
akan merugikan
penyebaran musik digital di
Internet tidak bisa
sepenuhnya dikontrol oleh
label sehingga
mempengaruhi pemasukan
untuk label.

No comments:

Post a Comment

Best Partners Links

Updated Stats




Free PageRank Checker
Locations of visitors to this page