Monday, November 22, 2010

HISTORY OF CHEESE [wikipedia]

Keju adalah makanan kuno
yang sudah diproduksi sejak
zaman prasejarah walaupun
tidak ada bukti pasti kapan
pembuatan keju pertama kali
dilakukan.[1] Masyarakat
prasejarah mulai meninggalkan
gaya hidup nomaden dan beralih
menjadi beternak kambing,
domba maupun sapi.[1] Dengan
beternak, masyarakat mulai
mengenal susu dan
kegunaannya.[1] Persediaan
susu pun jadi meningkat
sehingga orang-orang mulai
menyimpannya dalam bejana
tanah liat ataupun kayu.[1]
Karena kebersihan yang kurang,
terkena sinar matahari secara
langsung atau terkena panas
dari api maka susu dalam bejana
tersebut menjadi asam dan
kental.[1] Setelah dicoba
ternyata susu tersebut masih
dapat dimakan.[1] Itulah
pertama kalinya manusia
menemukan keju krim asam
(sour cream cheese).[1]
Keju krim manis (sweet cream
cheese) juga ditemukan secara
kebetulan.[1] Ada dua legenda
yang menceritakan bagaimana
manusia menemukan tipe keju
ini.[1] Yang pertama
menceritakan bahwa ada
beberapa pemburu yang
membunuh seekor anak sapi.[1]
Mereka membuka perut sapi
tersebut dan menemukan
sesuatu berwarna putih yang
ternyata memiliki rasa yang
enak.[1] Karena adanya suatu
enzim yang bernama rennet di
dalam perut sapi, maka susunya
pun menjadi kental sehingga
menjadi apa yang kita sebut
keju saat ini.[1]
Cerita lainnya mengatakan
bahwa keju ditemukan pertama
kali di Timur Tengah oleh
seorang pengembara dari Arab.
[2] Pengembara tersebut
melakukan perjalanan di padang
gurun dengan kudanya.[2] Ia
membawa susu di pelananya
untuk menghilangkan
dahaganya.[2] Setelah beberapa
lama, ia pun berhenti untuk
meminum susu yang
dibawanya.[2] Ternyata, susu
tersebut telah berubah menjadi
air yang pucat dan gumpalan-
gumpalan putih.[2] Hal ini
disebabkan pelana yang
digunakan untuk menyimpan
susu terbuat dari perut binatang
(sapi, kambing ataupun domba)
yang mengandung rennet.[2]
Kombinasi dari rennet, cuaca
yang panas dan guncangan-
guncangan ketika mengendarai
kuda telah mengubah susu
pengembara tersebut menjadi
keju.[2] Setelah itulah, orang-
orang mulai menggunakan
enzim dari perut binatang untuk
membuat keju.[2]
Yunani kuno
Mitologi Yunani Kuno
menyebutkan Aristaeus sebagai
penemu keju.[1] Odyssey
tulisan Homer (800 SM)
mengatakan bahwa Cyclops
membuat keju dengan
menggunakan dan menyimpan
susu domba dan kambing.[1]
Keju dari susu kambing
merupakan komoditas yang
penting di Yunani.[1] Orang-
orang Yunani mempercayai
bahwa keju dapat membuat
perwira lebih kuat dan juga
merupakan perangsang nafsu
berahi.[1] Hippocrates pun
menggunakan keju untuk
mengatasi peradangan. Keju
bahkan digunakan sebagai
persembahan bagi dewa-dewa.
[1]
Romawi kuno
Kebudayaan Romawilah yang
pada mulanya mengembangkan
berbagai jenis keju yang kita
ketahui sekarang.[3] Bangsa
Romawi dikenal sebagai bangsa
pertama yang melakukan
proses pematangan dan
penyimpanan keju.[3] Mereka
mengerti dampak teknik
pematangan yang berbeda
terhadap rasa dan karakter keju
tertentu.[3] Bangsa Romawi
membawa keju dan seni
pembuatannya ketika mereka
menaklukkan Gaul, yang kita
ketahui sekarang sebagai
Perancis dan Inggris, yang
disambut dengan sangat baik.[3]
Rumah-rumah besar pada
zaman Romawi memiliki dapur
keju yang terpisah yang disebut
caseale dan suatu area khusus
dimana keju bisa dimatangkan.
[3] Berikut ini adalah beberapa
tulisan yang menyinggung
tentang keju:
Homer, kira-kira tahun 1184
SM
Merujuk kepada keju yang
dibuat di gua-gua pegunungan
Yunani dari susu domba dan
kambing, menyebut suatu jenis
keju bernama Cynthos yang
dijual oleh bangsa Yunani
kepada bangsa Romawi
(kemungkinan merupakan keju
Feta di zaman sekarang.[3]
Aristoteles, yang hidup dari
384 hingga 322 SM
Memberikan komentar tentang
keju yang dibuat dari susu kuda
dan keledai.
Varro, kira-kira tahun 127 SM
Menyadari perbedaan pada
keju-keju yang dibuat dari
beberapa lokasi dan
memberikan komentar tentang
kemampuan mencerna keju-
keju tersebut.[3]
Columella, kira-kira tahun 50
M
Menulis tentang bagaimana
proses pembuatan keju dengan
sangat detail dan lengkap.[3]
Pliny, 77 M
Menulis buku Historia Naturalis
yang menyebutkan tentang
Cantal yaitu keju dari susu sapi
yang dinamakan berdasarkan
Pegunungan Cantal di
Auvergne.[4] Keju ini dibuat
dengan cara memasukkan dadih
ke dalam formage yaitu sebuah
silinder kayu.[4] Ini
kemungkinan merupakan asal
mula dari kata keju dalam
bahasa Perancis dan bahasa
Italia, fromage dan formaggio.
[4]
Eropa zaman pertengahan
Kekaisaran Romawi
menyebarkan teknik
pembuatan keju yang seragam
di Eropa, serta memperkenalkan
pembuatan keju ke daerah yang
belum mengetahuinya.[5]
Kejatuhan Kekaisaran Romawi
menjadikan variasi pembuatan
keju di Eropa semakin banyak,
dengan daerah-daerah tertentu
mengembangkan teknik
pembuatan keju yang berbeda-
beda.[5] Namun, kemajuan seni
pembuatan keju mulai menurun
beberapa abad setelah
kejatuhan Roma.[5] Banyak keju
yang dikenal pada masa kini
pertama kali didokumentasikan
pada zaman Pertengahan atau
setelahnya, misalnya keju
Cheddar pada 1500 M, keju
Parmesan pada 1597, keju
Gouda pada 1697, dan keju
Camembert pada 1791.[5]
Pada masa pemerintahan
Charles Agung, biara-biara
diberikan kepercayaan untuk
mengolah tanah dan
mengembangkan produksi
agrikultur.[1] Para biarawan dan
biarawati inilah yang memegang
peranan penting dalam produksi
keju dan variasinya.[1] Banyak
resep yang ditulis oleh para
biarawan walaupun tidak dapat
dipastikan apakah resep
tersebut ditulis sendiri atau
disalin dari penduduk lokal.[1]
Karena pekerjaan para biarawan
dan biarawati, maka orang-
orang tidak perlu kelaparan di
musim dingin ketika susu sulit
didapat.[1]
Keju di zaman modern
Di abad ke 19, Ferdinand Cohn
menjadi orang pertama yang
menemukan bahwa proses
pematangan keju diarahkan
oleh mikroorganisme.[1]
Setelah itu, semakin banyak
pula riset yang dilakukan
berhubungan dengan keju dan
proses pembuatannya.[1]
Dengan berkembangnya
pengetahuan tentang keju baik
dari segi biologis maupun
kimiawi, proses pembuatan keju
pun menjadi umum di
masyarakat.[1] Hasilnya,
perusahaan-perusahaan kecil
maupun peternakan-
peternakan berlomba-lomba
memproduksi keju mereka
sendiri.[6]
Pabrik pertama yang
memproduksi keju dibuka pada
tahun 1815 di Swiss, tetapi di
Amerika Serikatlah produksi
keju skala besar pertama kali
sukses.[6] Saat ini, diperkirakan
ada lebih dari 400 jenis keju di
dunia.[6] Pada masa Perang
Dunia II, keju buatan pabrik
semakin populer, mengalahkan
keju yang dibuat secara
tradisional.[6] Sejak saat itu,
pabrik-pabrik telah menjadi
sumber penghasil keju terbesar
di Amerika dan Eropa.[6]
Referensi
1. ^ a b c d e f g h i j k l m n o
p q r s t u v w x (en) Iburg,
Anne (2004). Dumont's
Lexicon of Cheese. Rebo
International b.v., Lisse,
The Netherlands.. ISBN
978-90-366-1689-8.
2. ^ a b c d e f g h (en)
McCalman, M., Gibbons,
D., Potter, C. (2005).
Cheese: A
Connoisseur ’s Guide to
the World’s Best. New
York, USA. ISBN
978-1-4000-5034-5.
3. ^ a b c d e f g h (en) The
History Of Cheese: The
Romans Master Cheese-
Making
. The Nibble. Lifestyle
Direct, Inc.. Diakses pada
21 April 2010.
4. ^ a b c (en) The History Of
Cheese: From An Ancient
Nomad ’s Horseback To
Today’s Luxury Cheese
Cart
. The Nibble. Lifestyle
Direct, Inc.. Diakses pada
21 April 2010.
5. ^ a b c d (en) Smith, John
H. (1995). Cheesemaking
in Scotland - A History.
The Scottish Dairy
Association. ISBN
0-9525323-0-1.
6. ^ a b c d e (en) History of
Cheese, Cheese Wine
Shop. Diakses pada 4 April
2010.

No comments:

Post a Comment

Best Partners Links

Updated Stats




Free PageRank Checker
Locations of visitors to this page