Jamu adalah sebutan untuk obat tradisional dari
Indonesia. Belakangan populer dengan sebutan
herba atau herbal.
Jamu dibuat dari bahan-bahan alami, berupa
bagian dari tumbuhan seperti rimpang (akar-
akaran), daun-daunan dan kulit batang, buah. Ada
juga menggunakan bahan dari tubuh hewan,
seperti empedu kambing atau tangkur buaya.
Jamu biasanya terasa pahit sehingga perlu
ditambah madu sebagai pemanis agar rasanya
lebih dapat ditoleransi peminumnya.
Di berbagai kota besar terdapat profesi penjual
jamu gendong yang berkeliling menjajakan jamu
sebagai minuman yang sehat dan menyegarkan.
Selain itu jamu juga diproduksi di pabrik-pabrik
jamu oleh perusahaan besar seperti Jamu Air
Mancur, Nyonya Meneer atau Djamu Djago, dan
dijual di berbagai toko obat dalam kemasan
sachet. Jamu seperti ini harus dilarutkan dalam air
panas terlebih dahulu sebelum diminum. Pada
perkembangan selanjutnya jamu juga dijual
dalam bentuk tablet, kaplet dan kapsul.
Penjualan jamu gendong
Penjualan jenis dan jumlah jamu gendong sangat
bervariasi untuk setiap penjaja. Hal tersebut
tergantung pada kebiasaan yang mereka pelajari
dari pengalaman tentang jamu apa yang diminati
serta pesanan yang diminta oleh pelanggan.
Setiap hari jumlah dan jenis jamu yang dijajakan
tidak selalu sama, tergantung kebiasaan dan
kebutuhan konsumen. Setelah dilakukan
pendataan[rujukan?], diperoleh informasi bahwa
jenis jamu yang dijual ada delapan, yaitu beras
kencur, cabe puyang, kudu laos, kunci suruh,
uyup-uyup/gepyokan, kunir asam, pahitan, dan
sinom.
Hampir semua penjual jamu menyediakan
seluruh jenis jamu ini meskipun jumlah yang
dibawa berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan
konsumen. Masing-masing jenis jamu disajikan
untuk diminum tunggal atau dicampur satu jenis
jamu dengan jenis yang lain[rujukan?]. Beberapa
di antara responden, selain menyediakan jamu
gendong juga menyediakan jamu serbuk atau pil
hasil produksi industri jamu.
Jamu tersebut diminum dengan cara diseduh air
panas, kadang-kadang dicampur jeruk nipis,
madu, kuning telor, dan selanjutnya minum
jamu sinom atau kunir asam sebagai penyegar
rasa.
Jenis jamu, khasiat, bahan baku, dan cara
pengolahan
Penjual jamu gendong di Pekanbaru
Jamu gendong pada umumnya digunakan untuk
maksud menjaga kesehatan. Orang membeli
jamu gendong seringkali karena kebiasaan
mengkonsumsi sebagai minuman kesehatan
yang dikonsumsi sehari-hari.
Jamu beras kencur
Jamu beras kencur dipercaya dapat
menghilangkan pegal-pegal pada tubuh. Dengan
membiasakan minum jamu beras kencur, tubuh
akan terhindar dari pegal-pegal dan linu yang
biasa timbul bila bekerja terlalu payah. Selain itu,
banyak pula yang berpendapat bahwa jamu
beras kencur dapat merangsang nafsu makan,
sehingga selera makan meningkat dan tubuh
menjadi lebih sehat.
Bahan baku
Dalam pembuatan jamu beras kencur, terdapat
beberapa variasi bahan yang digunakan, namun
terdapat dua bahan dasar pokok yang selalu
dipakai, yaitu beras dan kencur. Kedua bahan ini
sesuai dengan nama jamu, dan jamu ini selalu
ada meskipun komposisinya tidak selalu sama di
antara penjual jamu. Bahan-bahan lain yang biasa
dicampurkan ke dalam racikan jamu beras kencur
adalah biji kedawung, rimpang jahe, biji
kapulogo, buah asam, kunci, kayu keningar,
kunir, jeruk nipis, dan buah pala. Sebagai
pemanis digunakan gula merah dicampur gula
putih dan seringkali mereka juga mencampurkan
gula buatan.
Cara pengolahan
Pada umumnya tidak jauh berbeda, yaitu direbus
dan dibiarkan sampai dingin, kemudian
disediakan sesuai kebutuhan. Mula-mula beras
disangan, selanjutnya ditumbuk sampai halus.
Bahan-bahan lain sesuai dengan komposisi
racikan ditumbuk menggunakan lumpang dan alu
besi atau batu. Kedua bahan ini kemudian
dicampur, diperas, dan disaring dengan saringan
atau diperas melalui kain pembungkus bahan.
Sari perasan bahan dicampurkan ke dalam air
matang yang sudah tersedia, diaduk rata.
Selanjutnya dimasukkan ke dalam botol-botol.
Jamu Kunir Asam
Jamu kunir asam dikatakan oleh sebagian besar
penjual jamu sebagai jamu 'adem-ademan atau
seger-segeran' yang dapat diartikan sebagai jamu
untuk menyegarkan tubuh atau dapat membuat
tubuh menjadi dingin. Ada pula yang
mengatakan bermanfaat untuk menghindarkan
dari panas dalam atau sariawan, serta membuat
perut menjadi dingin. Seorang penjual jamu
mengatakan bahwa jamu jenis ini tidak baik
dikonsumsi oleh ibu yang sedang hamil muda
sehubungan dengan sifatnya yang memperlancar
haid. Ada pula penjual jamu yang menganjurkan
minum jamu kunir asam untuk melancarkan
haid.
Bahan baku
Penggunaan bahan baku jamu kunir asam pada
umumnya tidak jauh berbeda di antara pembuat.
Perbedaan terlihat pada komposisi bahan
penyusunnya. Jamu dibuat dengan bahan utama
buah asam ditambah kunir/kunyit, namun
beberapa pembuatnya ada yang mencampur
dengan sinom (daun asam muda), temulawak,
biji kedawung, dan air perasan buah jeruk nipis.
Sebagai pemanis digunakan gula merah
dicampur gula putih dan seringkali mereka juga
mencampurkan gula buatan, serta dibubuhkan
sedikit garam.
Cara pengolahan
Pada umumnya tidak jauh berbeda antar penjual
jamu, yaitu direbus sampai mendidih dan
jumlahnya sesuai kebutuhan. Bahan-bahan sesuai
dengan komposisi racikan ditumbuk secara kasar
menggunakan lumpang dan alu besi atau batu
atau diiris tipis-tipis (kunyit), dimasukkan ke dalam
air mendidih dan direbus sampai mendidih
beberapa saat. Selanjutnya, ditambahkan gula
(atau pemanis buatan) sampai diperoleh rasa
manis sesuai selera (dicicipi). Rebusan yang
diperoleh dibiarkan sampai agak dingin, kemudian
disaring dengan saringan. Rebusan yang sudah
disaring dibiarkan dalam panci dan selanjutnya
dimasukkan ke dalam botol-botol dan siap untuk
dijajakan.
Jamu Sinom
Manfaat, bahan penyusun, serta cara pembuatan
jamu sinom tidak banyak berbeda dengan jamu
kunir asam. Perbedaan hanya terletak pada
tambahan bahan sinom. Bahkan, beberapa
penjual tidak menambahkan sinom, tetapi dengan
cara mengencerkan jamu kunir asam dengan
mengurangi jumlah bahan baku yang selanjutnya
ditambahkan gula secukupnya.
Jamu Cabe Puyang
Jamu cabe puyang dikatakan oleh sebagian besar
penjual jamu sebagai jamu 'pegal linu'. Artinya,
untuk menghilangkan cikalen, pegal, dan linu-linu
di tubuh, terutama pegal-pegal di pinggang.
Namun, ada pula yang mengatakan untuk
menghilangkan dan menghindarkan kesemutan,
menghilangkan keluhan badan panas dingin atau
demam. Seorang penjual mengatakan minuman
ini baik diminum oleh ibu yang sedang hamil tua.
Bahan baku
Bahan dasar jamu cabe puyang adalah cabe jamu
dan puyang. Tambahan bahan baku lain dalam
jamu cabe puyang sangat bervariasi, baik jenis
maupun jumlahnya. Bahan lain yang
ditambahkan antara lain temu ireng, temulawak,
jahe, kudu, adas, pulosari, kunir, merica,
kedawung, keningar, buah asam, dan kunci.
Sebagai pemanis digunakan gula merah
dicampur gula putih dan kadangkala mereka juga
mencampurkan gula buatan serta dibubuhkan
sedikit garam.
Cara pengolahan
Pada umumnya tidak jauh berbeda, yaitu
pertama-tama air direbus sampai mendidih dan
dibiarkan sehingga dingin, jumlahnya sesuai
dengan kebutuhan. Bahan-bahan sesuai dengan
komposisi racikan ditumbuk menggunakan
lumpang dan alu besi atau batu. Seluruh bahan ini
kemudian diperas melalui saringan ke dalam air
matang yang sudah tersedia. Selanjutnya,
ramuan yang diperoleh diaduk rata kemudian
dimasukkan ke dalam botol-botol.
Jamu Pahitan
Jamu pahitan dimanfaatkan untuk berbagai
masalah kesehatan. Penjual jamu memberikan
jawaban yang bervariasi tentang manfaat jamu
ini, namun utamanya adalah untuk gatal-gatal dan
kencing manis. Penjual yang lain mengatakan
manfaatnya untuk 'cuci darah', kurang nafsu
makan, menghilangkan bau badan, menurunkan
kolesterol, perut kembung/sebah, jerawat, pegal,
dan pusing.
Bahan baku
Bahan baku dasar dari jamu pahitan adalah
sambiloto. Racikan pahitan sangat bervariasi, ada
yang hanya terdiri dari sambiloto, tetapi ada pula
yang menambahkan bahan-bahan lain yang
rasanya juga pahit seperti brotowali, widoro laut,
doro putih, dan babakan pule. Ada pula yang
mencampurkan bahan lain seperti adas dan atau
empon-empon (bahan rimpang yang
dipergunakan dalam bumbu masakan).
Cara pengolahan
Pembuatan jamu pahitan adalah dengan merebus
semua bahan ke dalam air sampai air rebusan
menjadi tersisa sekitar separuhnya. Cara ini
dimaksudkan agar semua zat berkhasiat yang
terkandung dalam bahan dapat larut ke dalam air
rebusan. Sebagai hasil akhirnya, diperoleh
rebusan dengan rasa sangat pahit. Khusus jamu
pahitan, tidak diberikan gula atau bahan pemanis
lain. Sebagai penawar rasa pahit, konsumen
minum jamu gendong lain yang mempunyai
rasa manis dan segar seperti sinom atau kunir
asam.
Jamu Kunci Suruh
Jamu kunci suruh dimanfaatkan oleh wanita,
terutama ibu-ibu untuk mengobati keluhan
keputihan (fluor albus). Sedangkan manfaat lain
yaitu untuk merapatkan bagian intim wanita
(vagina), menghilangkan bau badan, mengecilkan
rahim dan perut, serta dikatakan dapat
menguatkan gigi.
Bahan baku
Bahan baku jamu ini sesuai dengan namanya,
yaitu rimpang kunci dan daun sirih. Biasanya
selalu ditambahkan buah asam yang masak.
Beberapa penjual jamu menambahkan bahan-
bahan lain yang biasa digunakan dalam ramuan
jamu keputihan atau jamu sari rapat seperti buah
delima, buah pinang, kunci pepet, dan majakan.
Dalam penelitian ini, ditemukan bahan lain yang
ditambahkan, yaitu jambe, manis jangan, kayu
legi, beluntas, dan kencur. Sebagai pemanis
digunakan gula pasir, gula merah, dan
dibubuhkan sedikit garam.
Cara pengolahan
Cara pengolahan pada umumnya tidak jauh
berbeda antar penjual jamu, yaitu air direbus
sampai mendidih sesuai dengan kebutuhan.
Bahan-bahan sesuai dengan komposisi racikan
ditumbuk secara kasar menggunakan lumpang
dan alu besi atau batu atau diiris tipis-tipis (kunyit),
diperas, disaring, dan dimasukkan ke dalam air
matang yang sudah didinginkan. Selanjutnya,
ditambahkan gula sesuai kebutuhan, sampai
diperoleh rasa manis sesuai selera dengan cara
dicicipi. Ramuan selanjutnya dimasukkan ke
dalam botol-botol dan siap untuk dijajakan.
Jamu Kudu Laos
Menurut sebagian besar penjual jamu, khasiat
jamu kudu laos adalah untuk menurunkan
tekanan darah. Tetapi, ada pula yang mengatakan
untuk melancarkan peredaran darah,
menghangatkan badan, membuat perut terasa
nyaman, menambah nafsu makan, melancarkan
haid, dan menyegarkan badan.
Cara pengolahan
Cara pengolahan pada umumnya tidak jauh
berbeda antar penjual jamu yaitu pertama-tama
air direbus sampai mendidih sejumlah sesuai
kebutuhan. Bahan-bahan sesuai dengan
komposisi racikan ditumbuk secara kasar
menggunakan lumpang dan alu besi atau batu
kemudian diperas dan disaring dimasukkan ke
dalam air matang yang sudah dingin. Selanjutnya
ditambahkan gula sampai diperoleh rasa manis
sesuai selera (dicicipi). Ramuan selanjutnya
dimasukkan ke dalam botol-botol dan siap untuk
dijajakan.
Jamu Uyup-uyup/Gepyokan
Jamu uyup-uyup atau gepyokan adalah jamu
yang digunakan untuk meningkatkan produksi air
susu ibu pada ibu yang sedang menyusui. Hanya
seorang penjual jamu yang mengatakan bahwa
ada khasiat lain, yaitu untuk menghilangkan bau
badan yang kurang sedap, baik pada ibu maupun
anak dan 'mendinginkan' perut.
Bahan baku dan cara pengolahan
Bahan baku jamu uyup-uyup sangat bervariasi
antar pembuat jamu, namun pada umumnya
selalu menggunakan bahan empon-empon yang
terdiri dari kencur, jahe, bangle, laos, kunir,
temulawak, puyang, dan temugiring. Cara
pengolahan pada umumnya tidak jauh berbeda
antar penjual jamu, yaitu semua bahan dicuci
bersih tanpa dikupas, selanjutnya empon-empon
dirajang (diiris tipis) ditambah bahan-bahan lain
dan ditumbuk kasar, lalu diperas serta disaring.
Perasan dimasukkan ke dalam air matang yang
sudah dingin. Selanjutnya ditambahkan gula (atau
pemanis buatan) sampai diperoleh rasa manis
sesuai selera (dicicipi). Ramuan selanjutnya
dimasukkan ke dalam botol-botol dan siap untuk
diperjual belikan.