Sunday, December 19, 2010

MENCONTEK

MEMAHAMI BLOK-BLOK DASAR
TV
BLOK 7 HORISONTAL
OUTPUT
Output power supply pada
pesawat televisi sering
ditemukan untuk mensupply
tegangan-tegangan yang
dipakai sebagian besar oleh
blok-blok televisi, misalnya
pada sasis mesin china, output
power supply terdiri dari B+
(sekitar 90 s/d 140V), tegangan
aux dan V_standby (v_aux,
umumnya 12V), tegangan v_
sound (16V), tegangan amplifier
vertikal (24V), tegangan video
output (180V).
Berbeda dengan sasis jenis
lainnya, power supply yang
terpasang hanya untuk
sebagian kecil dari kebutuhan
tegangan pada pesawat televisi
(hanya terdiri dari B+, v_
standby dan v_sound).
Sedangkan tegangan-tegangan
lainnya disupply oleh trafo
flyback (FBT). Jadi bisa
dikatakan bahwa blok power
supply pada TV sebagai sumber
tegangan primer dan FBT
merupakan sumber tegangan
sekunder (yang mengolah
tegangan B+ dari power supply
menjadi beberapa tegangan
sekunder yang dibutuhkan).
Pada blok output horisontal,
terdapat 5 komponen/blok
utama, yaitu, driver, transistor
final (sering disebut TR
horisontal), FBT (flyback
transformer), yoke horisontal
dan EW/OW adjusment (pada
jenis TV flat).
Pulsa signal horisontal dari
osilator horisontal dikuatkan
oleh driver horisontal yang
kemudian dikuatkan lagi oleh
transistor horisontal. Transistor
horisontal akan memberi pulsa
pada lilitan primer FBT sehingga
akan muncul tegangan-
tegangan di lilitan sekunder
FBT. Selain itu, pulsa-pulsa pada
output transistor horisontal
diumpankan ke yoke horisontal
untuk membelokkan elektron
pada tabung/CRT secara
mendatar (horisontal) dalam
siklus/periode tertentu. Pada
TV flat, output defleksi/yoke
horisontal ini dilengkapi dengan
rangkaian EW untuk mengatur
derajat pembelokan elektron
oleh yoke horisontal.
Blok output horisontal disupply
oleh tegangan B+ dari power
supply, yang kemudian oleh
FBT diubah/diproses untuk
menghasilkan tegangan-
tegangan lainnya yang
dibutuhkan (misalnya tegangan
aux dan tegangan amplifier
vertikal). Jadi kegagalan/
kerusakan dalam horisontal
output dapat menyebabkan
terganggunya tegangan-
tegangan pendukung bahkan
dapat menyebabkan TV tidak
bisa menyala/terproteksi,
meskipun tegangan B+ sudah
ada.
Berikut ini sedikit keterangan
tentang masing-masing blok/
komponen pada horisontal
output.
1. Driver Horisontal
Amplitudo/level sinyal
pulsa horisontal dari
output osilator
horisontal tidak cukup
untuk menggerakkan
transistor final secara
langsung, jadi dibutuhkan
penguat driver
horisontal. Pada blok
driver horisontal dapat
ditemukan transistor
driver, filter dan trafo
driver horisontal. Pada
beberapa jenis TV ada
yang tidak menggunakan
trafo horisontal
melainkan dikopel
langsung ke final
horisontal, misalnya pada
TV RCA/Saba/Thomson.
Driver horisontal bekerja
dalam rentang frekuensi
tertentu sesuai dengan
frekuensi horisontal pada
TV. Oleh karena itu, blok
driver ini sering
menggunakan
transformator dan filter
(R dan C seri pada
kolektor transistor
driver) untuk menjamin
bahwa frekuensi
kerjanya tidak
‘ keluar’ dari desain
frekuensi horisontal.
Selain itu, penggunaan
trafo dapat mengurangi
emisi frekuensi yang
tidak dikehendaki
sekaligus sebagai
penyesuai impedansi
antara output transistor
driver dengan transistor
final horisontal.
Kerusakan pada blok ini
antara lain pergeseran
fasa, penguatan kurang,
self oscillation dan osilasi
parasitik. Kerusakan-
kerusakan tersebut
dapat menyebabkan
terganggunya sistem
AFC sehingga dapat
menyebabkan tidak
awetnya transistor final
horisontal dan blok-blok
output horisontal yang
lain.
-bersambung-
Filed under: Uncategorized
Comments Off
Tips
kerusakan
Panasonic
AN5192K,
MN152811TZX,
B+90v
Posted on September 9, 2010
Revisi 01 - Sept 2010
001 Kerja bagian power suply
(SMPS)
Tegangan keluaran B+ power
suply hanya 90v dan
menggunakan sistim Buck SMPS,
dimana pada transistor power
tegangan masuk ke kolektor
adalah 300v dan tegangan
keluaran dari emitor adalah 90v.
Saat stand-by :
Tegangan keluaran sekunder
35 v masih rendah untuk
mensuply mikrokontrol.
Tegangan keluaran 90v
masih rendah. Tegangan ini
dikontrol on-off oleh
mikrokontrol pin-24 melalui
Relay yang didrive oleh
transistor Q803. Pada saat st-
by jika pesawat dihidupkan
maka relay akan hidup
sebentar kemudian mati lagi,
ini adalah hal yang normal,
jadi jangan diterjemahkan
sebagai problem protek.
Tekan saja tombol chanel,
maka relay akan on terus.
002 Problem SMPS tidak kerja
Jika SMPS tidak kerja, dan
diperiksa tegangan 300v
maupun semua transistor ok,
maka kemungkinan kerusakan
disebabkan :
Periksa resistor start-up
R802, R803 470K
Periksa sirkit umpan balik agar
SMPS berosilasi R806, C807
003 Problem mati total dengan
bunyi nggiii...k
Paling sering dijumpai kerusakan
dengan problem pesawat mati
dengan gejala bunyi ngiiii..kkk
ketika dihidupkan.
Ada bunyi ngiiiik,
menunjukkan bahwa SMPS
sudah bekerja tetapi gejala
bahwa beban ada yang short.
Kerusakan paling sering
diketemukan karena zener
D835 56v/1watt yang
berfungsi sebagai over
voltage protektor pada
tegangan keluaran 35v short.
Tanpa dipasang diode
sebenarnya pesawat dapat
hidup normal. Tetapi
resikonya jika terjadi over
voltage dapat menyebabkan
resistor R649 820 ohm untuk
men-suply tegangan H vcc
akan terbakar dan dapat
merusak AN5192K.
Kalau tidak ada diode zener 1
watt, maka dapat digunakan
pengganti 2 buah diode
1/2watt dengan cara
disambung paralel.
004 Penyebab over voltage.
Menjumpai zener 56v short,
maka untuk mencegah
kerusakan berulang periksa
part-part yang kemungkinan
dapat menyebabkan over
voltage. :
Periksa dengan ESR meter
semua elko-elko pada bagian
primer maupun sekunder
sirkit power suply.
Periksa komponen D807,
R826 22 ohm, elko C805
47u/50v, dan Zener D806
pada sirkit primer SMPS.
005 Cara kerja Auto-search
stop.
Agar auto-search dapat bekerja
mikrokontrol membutuhkan 2
macam pulsa masukan :
Pulsa tegangan AFT dari
pin-30 AN5192K yang masuk
ke pin-21 mikrokontrol
Pulsa tegangan Lock-det dari
pin-18 AN5192K yang masuk
ke Stop-in pin-40
mikrokontrol
006 Problem tidak ada suara,
gambar normal.
Kerusakan lain yang sering
terjadi adalah tidak ada suara,
gambar normal.
IC sound menggunakan tipe
AN5270 yang membutuhkan
suply 12v pada pin-1 dan 16v
pada pin-8.
Problem disebabkan oleh
D2301 (MA185) pada jalur
suply pin-1 yang rusak.
Pengalaman kami diode ini
dapat diganti dengan
sembarang diode.
007. Tegangan 90v drops - info
aisy-romadhona
Gambar tidak penuh kiri-kanan
disebabkan karena tegangan
90v drops. Penyebabnya adalah
elko pada tegangan B+ 90v
kering
008 Tombol-tombol pada front
panel tidak fungsi - info aisy
romadhona
Masuk service menu dengan
cara tekan tombol Vol (-)
pada panel teve dan Display
pada remote secara
bersamaan.
Tekan tombol NORMAL pada
remote kontrol
009 Relay cetak-cetik
Disebabkan kerusakan diode
D808 yang lokasinya
berhubungan dengan relay -
info hrservice
010 Data utama pin-out
MN152811TZX
Vcc = 1 HS-in = 30 POWER = 24
VOL = 6
Reset = 7 VS-in = 22 Band sw 1 =
10
SDA = 36 AFT-in = 21 Band sw 2
= 12
SCL = 37 STOP-in = 40 TUNING =
17
011 Data utama pin-out
AN5192K
Hvcc = 51 RF AGC-out = 27 V-
out = 58 Vcc IF 5v = 23
H-out = 56 AFT-out = 30 V-
ramp = 44 Vcc RGB 9v = 14
X-ray = 55 Lock det out = 18 S
IF-in = 34 Vcc V/C/J 9v = 47
H osc = 54 Video-out = 36
Audio-out = 28
H-AFC1 = 53 Y-in = 43 Ext audio
in = 33
H-AFC2 = 52 Chroma-in = 48
Color APC = 6
FBP-in = 50 Sync-in = 45/46
Color killer = 4
*****************************
*************************
Filed under: Uncategorized
Comments Off
Lem
kering
yang jahat
Posted on September 6, 2010
Salah satu kemampuan yang
perlu dimiliki para teknisi adalah
kemampuan visual untuk
melakukan inspeksi awal saat
repair pesawat. Teknisi perlu jeli
dalam mendeteksi tanda-tanda
adanya komponen rusak seperti
elko atau flyback yang
gembung, resistor yang gosong,
solderan yang retak, solderan
yang tidak sempurna, atau
mungkin salah satu kaki
komponen yang terangkat.
Ada tanda-tanda visual lainnya
yang dapat diketemukan dan
perlu mendapat perhatian,
yaitu “lem kering yang
jahat”. Kami sebut jahat
karena jenis lem ini sering
menimbulkan masalah. Lem ini
terbuat dari bahan semacam
lem castol dan biasanya dipakai
untuk perekat elko besar ke
main board pada saat asembling
dengan tujuan agar komponen
tidak goyang saat dilakukan
proses flow-soldering. Pada
saat proses pengeliman kadang
lem ini jembret jatuh mengenai
komponen-komponen lainnya.
Lem sejenis kadang juga
dijumpai digunakan untuk segel
VR trimer, pada kumparan def
yoke bagian horisontal.
Lem pada saat masih baru
berwarna kekuning-kuningan
atau agak putih dan tidak
membawa masalah. Lem baru
akan menimbulkan masalah jika
pesawat sudah dipakai kira-kira
tiga tahun atau lebih, dimana
kondisi lem sudah mulai
mengering dan warna berubah
menjadi hitam kecoklat-
coklatan. Masalah yang
ditimbulkan tergantung dimana
lokasi lem tersebut dengan
problem bagian tersebut tidak
berfungsi atau terjadi kerusakan
yang sifatnya kadang-kadang.
Jika menjumpai lem kering
semacam ini, maka yang perlu
dilakukan adalah :
Bersihkan bekas lem tersebut
yang menempel pada pcb
maupun komponen.
Periksa komponen-
komponen yang terkena lem
tersebut. Lem kering ini
biasanya menyebabkan kaki-
kaki komponen kecil seperi
resistor, diode, kapasitor
terkena korosi pada kaki-
kakinya dan menyebabkan
kontak menjadi kurang baik.
Pada kasus yang lebih parah
kadang kaki komponen putus
sama sekali.
Lem jika mengenai jalur
printed sirkit dapat
menyebabkan jalur putus
Lem yang digunakan pada
def yoke dapat meyebabkan
lapisan email kumparan yang
terkena rusak, dan memicu
timbulnya loncatan api.
Kalau hal ini dibiarkan terus
bagian yang terbakar akan
merembet makin meluas.
*****************************
********************
Filed under: Uncategorized
Comments Off
Teknisi
profesional
– bekerja
profesional
(2)
Posted on September 4, 2010
Jadilah teknisi profesional.
Bekerja - berfikir - bertindak
dengan cara profesional.
Pernahkan rekan teknisi
mendengar berita bahwa
“seorang bocah telah
meninggal dunia karena
tersengat listrik ketika sedang
berkaraoke ”. Kalau di negeri ini
beritanya tentu akan berhenti
sampai disitu saja. Dinegara
maju lain halnya, konsumen
atau polisi dapat melanjutkan
untuk melakukan penyelidikan
yang lebih jauh.
Apakah telah terjadi
kesalahan dalam design atau
proses produksi ?
Atau pesawat pernah direpair
dan kesalahan disebabkan
oleh kelalaian teknisi?
Ini cerita lain lagi. Belum lama ini
kami menerima repair JVC
model C-147. Saat memeriksa
pesawat tersbut perhatian
langsung tertuju pada :
VR volume sudah
dimodifikasi, dan VR dipasang
disamping cabinet tanpa
knop.
Jack RF antena input telah
diganti degan konektor RF
yang biasa dipakai mesin
china yang dijual. Entah
kenapa alasannya mesti
diganti ?
Lha.... ini kan sangat
“ membahayakan
konsumen”. Kami tahu bahwa
pesawat ini menggunakan
“ HOT CHASIS”. Kalau
konsumen sampai menyentuh
jack antena maka ada resiko
kena sengatan listrik.
Kamipun berpikir :
Teknisi yang telah
melakukan modifikasi ini
mungkin belum paham
mengenai masalah ini.
Teknisi tidak menyadari
bahwa pekerjaannya
tersebut dapat
membahayakan nyawa orang
lain.
Hot chasis artinya chasis
pesawat ini kalau disentuh ada
resiko orang kena sengatan
listrik (atau kesetrum....gitu)
langsung dari jala-jala listrik,
karena grounding pesawat
semuanya langsung
berhubungan dengan ground
bagian power suply.
Oleh karena itu pada pesawat
model-model seperti ini :
Jack RF antena input
dipasang modul yang berisi
kapasitor untuk mengisolasi
agar tidak berhubungan
langsung dengan chasis.
Jack AV-in menggunakan
siekit photo-coupler untuk
mengisolasi agar jack input
tidak berhubungan dengan
chasis.
Kalau pernah membaca
SERVICE MANUAL merk-merk
teve, maka pada halaman
pertama hampir selalu ditulis
peringatan masalah
keselamatan atau SAFETY
INSTRUCTION. Disitu ditulis
suatu prosedur pengecekan
yang harus dilakukan sebelum
pesawat diserahkan ke
konsumen. Yaitu pengecekan
dengan meter yang
dihubungkan dengan ground
bumi (yang dapat disambung ke
pipa PAM, atau kabel yang
ditanam). Kemudian semua
metal part seperti jack antena,
jack AV-in, jack speaker out dan
lain-lain yang ter-ekpose keluar
harus dicek dengan meter
tersebut untuk mengetahui
apakah mengandung tegangan
listrik yang dapat menyengat.
Disitu ditulis batasan maksimum
arus listrik yang diperbolehkan
yang tidak membahayakan.
Sebetulnya banyak SAFETY
PRECAUTION yang kadang kami
jumpai kurang diperhatikan
teknisi, antara lain ialah :
Fuse diganti dengan kabel
listrik. Yang lebih konyol lagi
dipasang dengan timah
solder. Masih mendingan
kalau diganti dengan
selembar-serabut isi kabel,
berarti teknisi masih paham
mengenai tujuan
pemasangan fuse. Kami
biasanya menggunakan satu
lembar (sak ler boso
jowone.....) serabut dari kabel
murahan yang isinya kecil-
kecil untuk pengganti
sementara fuse.
Fuse resistor diganti dengan
resistor biasa. Kalaupun tidak
ada gunakan resistor dengan
watt kecil. Pemasangan
jangan mepet-nempel ke
pcb, untuk menghindarkan
kalau resistor terbakar tidak
merusak pcb.
Kedua hal tersebut sangat
berhubungan dengan resiko
kebakaran (walaupun
prakteknya jarang sekali terjadi)
.
Gambar diatas adalah
merupakan standard
“LEAKAGE TESTER” yang
merupakan
alat yang digunakan untuk
memeriksa tingkat kebocoran
ac pada semua peralatan
elektronik.
Maksimum tegangan yang
diperbolehkan adalah 0.75v ac,
dimana hal ini maksimum akan
memberikan arus sebesar 0.5
mili-ampere jika disentuh, yang
dianggap level masih aman.
Pemeriksaan dilakukan dengan
cara membolak-balik colokan ac
cord (kabel listrik).
Apakah “test pen” dapat
dipakai untuk memeriksa
kebocoran ac seperti ini ?
Pesawat yang normalpun kalau
ditest pakai test pen pasti akan
menyala, jadi tidak dapat dipakai
sebagai standar pengetesan.
Bagaimana kalau konsumen
menginginkan tidak ada
kebocoran ac sama sekali.
Kebocoran ac dapat dihilangkan
dengan meng-ground-kan
chasis pesawat.
Sediakan kabel secukupnya.
Salah satu ujung kabel
dihubungkan dengan chasis
pesawat
Ujungkabel lainnya
dihubungkan ke ground bumi.
Dalam hal ini bisa di dipasang
pada paku ditembok atau
dijepitkan dibawah kaki meja.
Hal-hal lain yang perlu
diperhatikan setelah selesai
melakukan repair :
Pastikan kabel tegangan
tinggi tidak menyentuh atau
terlalu dekat tabung gambar
atau def yoke.
Pastikan kabel-kabel
konektor tidak ada yang
menyentuh resistor watt-
besar yang panas.
Jika ac cord (kabel listrik)
lecet-lecet informasikan ke
konsumen untuk diganti.
*****************************
*****************************
**********
Filed under: Uncategorized
Comments Off
DATA
PIN-OUT
FLYBACK
(1) SHARP
Posted on September 3, 2010
Revisi 00 - September 2010
SHARP==================
=======================
=====
F0035/36/39/40
COL_B+_GND_26V_NC_AFC_
210V_HT_ABL
F0042PE-M
15V_COL_24V_B+_ABL_AFC_
GND_NC_180V_HT
F0063PE-M
F0067PE-M
COL_B+_24V_12V_NC_AFC_
GND_HT_185V_ABL
F093PEN1-SA
COL_B+_GND_24v_16v_AFC_
180v_GND_HT_ABL
F094
FA061 WJ-SA sharp 51X200
COL_B+(130V)_GND_24V_12V_
AFC_185V_GND_HT_ABL
F0101 KM-SA 14R20
F0102 KM-SA 20R20B, 20R200,
51R200
COL_B+_GND_24V_16V_AFC_
180V_GND_HT_ABL
F0122 PE-M 20Q250
COL_B+_24V_16V_NC_AFC_
GND_HT_180V_ABL
F0147PE
F0149PE
COL_B+_GND_24V_16V_AFC_
180V_GND_HT_ABL
F0193 PEN1-SA 14U15
F0194 PEN1-SA 20R200MKII,
51U200, 20W200, 20AG2-S
COL_B+115_GND_40V_16V_
AFC_185V_GND_HT_ABL
F2037 PE-B 20AG2-S
COL_B+_GND_40V_16V_AFC_
180V_GND_HT_ABL
=======================
=======================
=====
FA011 WJ-B
COL_B+_GND_24V_16V_AFC_
180V_NC_HT_ABL
FA060WJ-SA 14S20MKII
COL_B+_GND_NC_12V_
(AFC/-12V)_185V_GND_HT_
ABL
FA061WJ-SA
FA094
COL_(B+130V)_GND_24V_12V_
AFC_185V_GND_HT_ABL
FA 113WJ-B 51DXF250E
COL_B+_GND_24V_NC_AFC_
180V_GND_HT_ABL
FA 122WJ-B
COL_(B+130V)_GND_24V_NC_
AFC_180V_GND_HT_ABL
=======================
=======================
======
JF0501-32601= FA132
Alexander 21PXF200
COL_B+_GND_24_NC_AFC_
180_GND_HT_ABL
JF 0501-3261
COL_B+_GND_24v_16v_AFC_
180v_GND_HT_ABL
=======================
=======================
======
BSC 25-0216F= FA135= F0147
14V20D2
COL_B+_GND_24V_16V_AFC_
180V_GND_HT_ABL
BSC 26-263
COL_B+_GND_24v_16v_AFC_
180v_GND_HT_ABL
Filed under: Uncategorized
Comments Off
Kerusakan
Flyback
(FBT)
Posted on September 3, 2010
Revisi 00 - September 2010
Memahami macam-macam
kerusakan Flyback
001. Nama lain untuk flyback
adalah FBT (Flyback
Transformer), HVT (High
Voltage Transformer), LOPT
(Line OutPut Transformer).
Tranfo flyback dipasang pada
bagian horisontal-ouput yang
utama berfungsi untuk
mendapatkan tegangan tinggi
anode tabung gambar yang
besarnya antara 20 hingga 30Kv
( tergantung dari besarnya
ukuran layar). Disini pulsa
hoisontal retrance
dimanfaatkan untuk
menghasilkan teganagan
tersebut. Kemudian tegangan
tinggi yang masih berbentuk
pulsa-pulsa ini disearahkan
menggunakan diode internal
yang sudah terdapat didalam
flyback. Sebagai filter tegangan
tinggi difilter digunakan lapisan
aquadag tabung gambar, oleh
karena itu tabung gambar
kadang masih menyimpan
tegangan jika pesawat
dimatikan.
Flyback yang digunakan untuk
tabung layar flat biasanya
secara internal juga diberi
tambahan elko filter tegangan
tinggi dengan nilai sekitar
0.05uF.
Untuk mendapatkan tegangan
tinggi dengan cara ini maka
hanya dibutuhkan relatip sedikit
jumlah lilitan saja, sehingga
lebih ekonomis jika dibanding
menggunakan tranfo AC 50Hz.
Kecuali itu flyback juga
digunakan untuk menghasilkan
tegangan-tegangan rendah
lainnya seperti untuk bagian
vertikal, heater, dan 180V
untuk video driver. VR sebagai
pembagi tegangan dipasang
didalam flyback untuk
mendapatkan tegangan Fokus
dan Screen.
002 Flyback dengan Boost-up.
Pada pesawat model lama
kadang dijumpai flyback dengan
sirkit Boost-up. Fungsi sirkit
boost-up adalah untuk
menaikkan tegangan suply B+
menjadi tegangan yang lebih
tinggi seperti misalnya menjadi
115v untuk kolektor transistor
HOT. Sirkit boost-up terdiri dari
sebuah diode, bagian kumparan
boost-up dan sebuah elko.
003. Gejala-gejala atau tanda-
tanda yang disebabkan karena
kerusakan flyback.
Ada macam-macam gejala yang
ditunjukkan jika terjadi
kerusakan flyback. Antara satu
model-dengan model lainnya
tidak tentu sama. Gejala yang
mungkin terjadi antara lain:
Transistor HOT panas
Transistor HOT rusak
(Kolektor-Emitor short), jika
diganti short lagi
Tegangan B+ drops
Power suply protek dengan
bunyi cit...cit...
Lampu indikator stand by
nyala kedip-2
Resistor pada sirkit ABL ada
yang terbakar atau gosong.
Kapasitor 200V pada pin-ABL
tranfo flyback short, kalau
diganti short lagi
Terjadi loncatan api pada pin-
pin dibawah flyback
Protektor OVP (Over Current
Protector) aktip bekerja
Timbul suara
ngesessssss.....Kalau diamati
pada tempat yang gelap akan
nampak ada bagian tertentu
yang menyemprotkan lidah
api.
Periksa secara visual dengan
seksama bodi flyback. Tanda-
tanda seperti ada bagian
yang menggelembung, ada
benjolan, ada bagian yang
retak,ada lubang kecil dan
mengeluarkan semacam
lelehan, ada bagian yang
warnanya berubah
menunjukkan tanda
kerusakan flyback rusak.
004. Macam-macam jenis
kerusakan yang terjadi pada FBT
Salah satu kumparan ada
yang putus, hal ini sangat
jarang sekali terjadi.
Kumparan primer antara pin-
B+ dengan pin-kolektor short
sehingga menyebabkan
transistor HOR rusak.
Kerusakan flyback paling
umum disebabkan karena
faktor panas yang
menyebabkan isolasi kawat
email bagian tegangan tinggi
isolasinya lama-lama rusak,
sehingga meyebabkan
terjadinya short antar
gulungan. Bagian kawat email
yang short lama kelamaan
makin meluas dan
menyebabkan timbulnya
panas sehingga bodi flyback
kadang terlihat
menggelembung.
Bahan isolator setelah lama
dipakai mengalami degradasi,
sehingga terjadi kebocoran
tegangan tinggi atau corona
(arching). Biasanya
mengeluarkan bau dan suara
yang khas. Problem mudah
diamati jika tempatnya
gelap.
Anode cap atau kabel
tegangan tinggi mengalami
degradasi sehingga dapat
menyebabkan terjadinya
loncatan tegangan tinggi
disertai suara pletek....pletek
Anode cap tidak lagi melekat
dengan kuat pada tabung
gambar, sehingga lidah api
terlihat menyemprot pada
bagian pinggir-pinggirnya.
Kerusakan pada bagian
pembagi tegangan untuk
Fokus dan Screen yang
terdapat didalam flyback.
Menyebabkan gambar tidak
mau fokus atau tidak ada
tegangan screen.
Kerusakan pada diode
penyearah tegangan tinggi
yang ada didalam flyback.
Tegangan tinggi anode tidak
ada atau drops. Raster
mengembang (blooming)
merupakan tanda bahwa
tegangan tinggi drops
Beberapa tipe flyback ada
yang mempunyai kapasitor
filter pada bagian tegangan
tinggi. Nilai kapasitor dapat
diukur menggunakan
kapasitor meter. Kapasitor ini
kadang dijumpai rusak, short
dengan ground yang dapat
diketahui dengan ohm meter
(posisi x 10K)
Inti ferit retak atau pecah.
Dapat dipasang kembali
bagian-bagian yang pecah
dan tempelkan serapat
mungkin.
Short antara gulungan primer
dengan sekunder.
Menyebabkan tegangan B+
short atau bocor ke ground.
Kerusakan karena cacat
produksi atau cacat kualitas
dapat terjadi pada flyback
yang masih baru.
Kerusakan pada resistor
pembagi tegangan pada sirkit
kontrol fokus dan screen.
005. Tips untuk memastikan
kerusakan flybck
Jika mencurigai ada kerusakan
flyback, maka putus hubungan
antara pin-flyback dengan
kolektor HOT. Kemudian pasang
secara seri antara pin-flyback
dengan kolektor sebuah bola
lampu 100w/220v.
Jika lampu menyala sangat
terang dan diukur tidak
keluar tegangan screen atau
tegangan heater sama sekali,
maka hal ini menunjukkan
bahwa flyback rusak karena
kumparan ada bagian yang
short
Nyala lampu redup, tetapi
tegangan screen atau heater
atau fokus diukur tidak ada
sama sekali. Maka hal ini
menunjukkan kerusakan
flyback pada short pada
bagian tegangan tinggi.
Kalau semua ada tegangan
keluar (walau hanya kecil),
maka kemungkinan flyback
tidak rusak
006. Yang perlu diperhatikan
dalam mencari persamaan
flyback atau modifikasi
flyback :
Besarnya tegangan IC
Vertikal out. Sistimnya single
atau double
Besarnya tegangan B+
Apakah menggunakan Boost
up
Periksa kebutuhan tegangan
keluaran lain misalnya 40v,
24v, 16v.
007. Resiko yang mungkin
terjadi jika modifikasi flyback
dengan tipe lain,
Tegangan heater berubah.
Jika tegangan heater kurang
akan menyebabkan britnes
gambar kurang (kecilkan nilai
resistor heater). Tegangan
heater jika sedikit bertambah
besar akan menyebabkan
umur pemakaian tabung
gambar menjadi lebih pendek
(besarkan nilai resistor
heater)
Raster menjadi kurang penuh
kiri-kanan. Hal ini dapat
dikoreksi dengan menambah
memasang kapasitor secara
paralel kapasitor resonan
antara Kolektor-gnd
transistor dengan nilai antara
102nF hingga 502 nF. Ingat
kapasitor ini harus
mempunyai tegangan kerja
minimal 1.6Kv.
Tegangan keluaran berubah
dan protektor aktip bekerja,
disebabkan tegangan
keluaran flyback berubah
sedikit lebih besar. Dapat
dikoreksi dengan merubah
nilai resistor pada sirkit
tegangan sampel protektor
dari flyback.
OSD tidak keluar atau
bergetar kedip-kedip. Dapat
dikoreksi dengan merubah
nilai resistor pada sirkit dari
pin H AFC ke mikrokontrol.
008. Kontruksi inti ferit flyback
terdiri dari 2 bagian dan
mempunyai gap sambungan
yang ukurannya kritis. Biasanya
gap tersebut dipasang platik
spacer tipis. Kembalikan spaser
ini jika mengasembling kembali
inti ferit flyback. Inti Ferit yang
retak dapat diasembling
kembali dengan catatan tidak
ada bagian yang hilang, dan
penyambungannya serapat
mungkin jangan sampai
menambah besarnya gap yang
sudah ada.
009. Flyback yang bocor
mengeluarkan corona mungkin
dapat diperbaiki dengan cara
memberi sealer dari bahan
silikon pada bagian yang bocor.
Kalau dapat jauhkan bahan-
bahan metal dari bagian yang
bocor tersebut
010. Beberapa hal yang baik
untuk dipahami mengenai
flyback.
Bagian kumparan tegangan
tinggi menggunakan kawat
yang halus serta
membutuhkan teknik yang
tinggi dalam cara
menggulung. Oleh karena itu
tidak perlu untuk mencoba
merepair atau menggulung
flyback yang rusak.
Diode tegangan tinggi terdiri
dari serial banyak diode dan
tidak dapat diperiksa dengan
ohm meter biasa.
Potensio atau VR fokus dan
screen mempunyai nilai
diatas 10 M. Oleh karena itu
tidak dapat diperiksa dengan
ohm meter biasa.

No comments:

Post a Comment

Best Partners Links

Updated Stats




Free PageRank Checker
Locations of visitors to this page