Thursday, December 2, 2010

MANFAAT DAGING KELINCI

KHASIAT DAGING KELINCI
SEBAGAI OBAT ASMA
Selama ini kita mengenal secara
tradisi bahwa kalong
(kelelawar/codot) mampu
menyembuhkan atau minimal
meredakan penyakit asma.
Bahkan ada pula yang
menyatakan anak tikus bisa
menyembuhkan. Banyak
masalah dengan konsumsi
kalong ini, mulai dari
mempertanyakan
kehalalannya, merasa jijik, ngeri
sampai kesulitan dalam
mendapatkan binatang malam
ini. Kemunculan daging kelinci
sebagai alternatif pengganti
kalong cukup menggembirakan,
mengingat kemudahan dan
kelezatannya sudah mulai
memasyarakat.
Sebelum jauh, mari kita
mengenal lebih dekat dengan
Asma.
DEFINISI
Asma adalah suatu keadaan
dimana saluran nafas
mengalami penyempitan
(sementara) karena
hiperaktivitas terhadap
rangsangan tertentu, yang
menyebabkan peradangan.
PENYEBAB
Penyempitan ini dapat dipicu
oleh berbagai rangsangan,
seperti serbuk sari, debu, bulu
binatang, asap, udara dingin dan
olahraga.
Pada suatu serangan asma, otot
polos dari bronki mengalami
kejang dan jaringan yang
melapisi saluran udara
mengalami pembengkakan
karena adanya peradangan dan
pelepasan lendir ke dalam
saluran udara. Hal ini akan
memperkecil diameter dari
saluran udara (disebut
bronkokonstriksi) dan
penyempitan ini menyebabkan
penderita harus berusaha
sekuat tenaga supaya dapat
bernafas.
Sel-sel tertentu di dalam
saluran udara (terutama sel
mast) diduga
bertanggungjawab terhadap
awal mula terjadinya
penyempitan ini. Sel mast di
sepanjang bronki melepaskan
bahan seperti histamin dan
leukotrien yang menyebabkan
terjadinya:
- kontraksi otot polos
- peningkatan pembentukan
lendir
- perpindahan sel darah putih
tertentu ke bronki.
Sel mast mengeluarkan bahan
tersebut sebagai respon
terhadap sesuatu yang mereka
kenal sebagai benda asing
(alergen), seperti serbuk sari,
debu halus yang terdapat di
dalam rumah atau bulu
binatang.
Tetapi asma juga bisa terjadi
pada beberapa orang tanpa
alergi tertentu. Reaksi yang
sama terjadi jika orang tersebut
melakukan olah raga atau
berada dalam cuaca dingin.
Stres dan kecemasan juga bisa
memicu dilepaskannya histamin
dan leukotrien.
Sel lainnya (eosnofil) yang
ditemukan di dalam saluran
udara penderita asma
melepaskan bahan lainnya (juga
leukotrien), yang juga
menyebabkan penyempitan
saluran udara.
GEJALA
Frekuensi dan beratnya
serangan asma bervariasi.
Beberapa penderita lebih sering
terbebas dari gejala dan hanya
mengalami serangan serangan
sesak nafas yang singkat dan
ringan, yang terjadi sewaktu-
waktu. Penderita lainnya hampir
selalu mengalami batuk dan
mengi (bengek) serta
mengalami serangan hebat
setelah menderita suatu infeksi
virus, olah raga atau setelah
terpapar oleh alergen maupun
iritan. Menangis atau tertawa
keras juga bisa menyebabkan
timbulnya gejala.
Suatu serangan asma dapat
terjadi secara tiba-tiba ditandai
dengan nafas yang berbunyi
(wheezing, mengi, bengek),
batuk dan sesak nafas. Bunyi
mengi terutama terdengar
ketika penderita
menghembuskan nafasnya. Di
lain waktu, suatu serangan asma
terjadi secara perlahan dengan
gejala yang secara bertahap
semakin memburuk.
Pada kedua keadaan tersebut,
yang pertama kali dirasakan
oleh seorang penderita asma
adalah sesak nafas, batuk atau
rasa sesak di dada. Serangan bisa
berlangsung dalam beberapa
menit atau bisa berlangsung
sampai beberapa jam, bahkan
selama beberapa hari.
Gejala awal pada anak-anak bisa
berupa rasa gatal di dada atau di
leher. Batuk kering di malam
hari atau ketika melakukan olah
raga juga bisa merupakan satu-
satunya gejala.
Selama serangan asma, sesak
nafas bisa menjadi semakin
berat, sehingga timbul rasa
cemas. Sebagai reaksi terhadap
kecemasan, penderita juga akan
mengeluarkan banyak keringat.
Pada serangan yang sangat
berat, penderita menjadi sulit
untuk berbicara karena
sesaknya sangat hebat.
Kebingungan, letargi (keadaan
kesadaran yang menurun,
dimana penderita seperti tidur
lelap, tetapi dapat dibangunkan
sebentar kemudian segera
tertidur kembali) dan sianosis
(kulit tampak kebiruan)
merupakan pertanda bahwa
persediaan oksigen penderita
sangat terbatas dan perlu
segera dilakukan pengobatan.
Meskipin telah mengalami
serangan yang berat, biasanya
penderita akan sembuh
sempurna,
Kadang beberapa alveoli
(kantong udara di paru-paru)
bisa pecah dan menyebabkan
udara terkumpul di dalam
rongga pleura atau
menyebabkan udara terkumpul
di sekitar organ dada. Hal ini akan
memperburuk sesak yang
dirasakan oleh penderita.
PENGOBATAN
Pengobatan segera untuk
mengendalikan serangan asma
berbeda dengan pengobatan
rutin untuk mencegah
serangan.
Agonis reseptor beta-
adrenergik merupakan obat
terbaik untuk mengurangi
serangan asma yang terjadi
secara tiba-tiba dan untuk
mencegah serangan yang
mungkin dipicu oleh olahraga.
Bronkodilator ini merangsang
pelebaran saluran udara oleh
reseptor beta-adrenergik.
Bronkodilator yang lebih baru
memiliki efek yang lebih
panjang, tetapi karena mula
kerjanya lebih lambat, maka
obat ini lebih banyak digunakan
untuk mencegah serangan.
Jenis bronkodilator lainnya
adalah theophylline.
Jumlah theophylline di dalam
darah bisa diukur di laboratorium
dan harus dipantau secara ketat,
karena jumlah yang terlalu
sedikit tidak akan memberikan
efek, sedangkan jumlah yang
terlalu banyak bisa
menyebabkan irama jantung
abnormal atau kejang.
Corticosteroid menghalangi
respon peradangan dan sangat
efektif dalam mengurangi
gejala asma. Jika digunakan
dalam jangka panjang, secara
bertahap corticosteroid akan
menyebabkan berkurangnya
kecenderungan terjadinya
serangan asma dengan
mengurangi kepekaan saluran
udara terhadap sejumlah
rangsangan.
Tetapi penggunaan tablet atau
suntikan corticosteroid jangka
panjang bisa menyebabkan:
- gangguan proses
penyembuhan luka
- terhambatnya pertumbuhan
anak-anak
- hilangnya kalsium dari tulang
- perdarahan lambung
- katarak prematur
- peningkatan kadar gula darah
- penambahan berat badan
- kelaparan
- kelainan mental.
Cromolin dan nedocromil diduga
menghalangi pelepasan bahan
peradangan dari sel mast dan
menyebabkan berkurangnya
kemungkinan pengkerutan
saluran udara. Obat ini
digunakan untuk mencegah
terjadinya serangan, bukan
untuk mengobati serangan.
Obat ini terutama efektif untuk
anak-anak dan untuk asma
karena olah raga. Obat ini sangat
aman, tetapi relatif mahal dan
harus diminum secara teratur
meskipun penderita bebas
gejala.
Obat antikolinergik (contohnya
atropin dan ipratropium
bromida) bekerja dengan
menghalangi kontraksi otot
polos dan pembentukan lendir
yang berlebihan di dalam
bronkus oleh asetilkolin. Lebih
jauh lagi, obat ini akan
menyebabkan pelebaran
saluran udara pada penderita
yang sebelumnya telah
mengkonsumsi agonis reseptor
beta2-adrenergik.
Pengubah leukotrien
(contohnya montelucas,
zafirlucas dan zileuton)
merupakan obat terbaru untuk
membantu mengendalikan
asma. Obat ini mencegah aksi
atau pembentukan leukotrien
(bahan kimia yang dibuat oleh
tubuh yang menyebabkan
terjadinya gejala-gejala asma).
PENGOBATAN UNTUK
SERANGAN ASMA
Suatu serangan asma harus
mendapatkan pengobatan
sesegera mungkin untuk
membuka saluran pernafasan.
Obat yang digunakan untuk
mencegah juga digunakan
untuk mengobati asma, tetapi
dalam dosis yang lebih tinggi
atau dalam bentuk yang
berbeda.
Agonis reseptor beta-
adrenergik digunakan dalam
bentuk inhaler (obat hirup) atau
sebagai nebulizer (untuk sesak
nafas yang sangat berat).
Nebulizer mengarahkan udara
atau oksigen dibawah tekanan
melalui suatu larutan obat,
sehingga menghasilkan kabut
untuk dihirup oleh penderita.
Pengobatan asma juga bisa
dilakukan dengan memberikan
suntikan epinephrine atau
terbutaline di bawah kulit dan
aminophylline (sejenis
theophylline) melalui infus
intravena.
Penderita yang mengalami
serangan hebat dan tidak
menunjukkan perbaikan
terhadap pengobatan lainnya,
bisa mendapatkan suntikan
corticosteroid, biasanya secara
intravena (melalui pembuluh
darah).
Selama suatu serangan asma
yang berat, dilakukan:
- pemeriksaan kadar oksigen dan
karbondioksida dalam darah
- pemeriksaan fungsi paru-paru
(biasanya dengan spirometer
atau peak flow meter)
- pemeriksaan rontgen dada.
Seriusnya selesai…
Pemanfaatan daging Kalong/
Codot maupun daging kelinci
ditujukan untuk pengobatan
secara jangka panjang, jadi
harus dilakukan secara rutin.
Bagaimana memasak Kalong
sebagai obat?
Cara pertama memasak hampir
semua bagian tubuh kalong
kecuali sayapnya. Sayap dan
kaki kalong di buang. Memasak
bisa dengan berbagai menu baik
direbus, dicampur sayur atau
digoreng. Ini pernah aku lihat di
salah satu siaran TV.
Cara keedua. Dapatkan hati
kalong, masak seperti kita
memasak hati ayam, goreng dan
kemudian tumis dengan bawang
merah dan bawang putih,
makanlah secara teratur.
Tempat-tempat mendapatkan
kalong:
1. Desa Gayam Kecamatan
Mojokerto Tupamadya, Kediri
2. Pasar Bringharjo Jgja
3. Daerah Bomo, Pacitan Jawa
Timur
Secara tradisi, penggunaan
herba sebagai obat asma juga
sudah dikenal.
Resep herba tradisional untuk
mengatasi saat asma datang
yakni badan penderita digosok
dengan kukuran jahe yang
dicampur dengan minyak kayu
putih. Bahan alami yang dapat
dipakai menyembuhkan asma
secara tunggal adalah pegagan
atau kaki kuda atawa (Centella
asiatica Urban). Caranya, ambil
12 lembar daun pegagan,
setelah dicuci kemudian direbus
dengan 300 cc air bersih hingga
tinggal 200 cc.
Setelah dingin disaring, hasilnya
diminum tiga kali sehari masing-
masing dalam jumlah yang
sama. Lakukan cara ini hingga
sesak napas menjadi berkurang.
Resep ini juga dapat dipakai
menyembuhkan batuk biasa.
Penderita dibiasakan berjemur
diri setiap pagi minimal selama
30 menit dan menghentikan
kebiasaan merokok.
Daging Kelinci
Daging kelinci ternyata
mengandung satu zat yang
disebut senyawa kitotefin.
Senyawa tersebut apabila
digabungkan dengan berbagai
senyawa lain seperti lemak
omega tiga dan sembilan,
disinyalir bisa sebagai
penyembuh penyakit asma.
Secara teknis, daging penghasil
senyawa kitotefin ini berfungsi
untuk menstabilkan membran
sel mastosit. Asma, yang terjadi
lantaran alergi bisa dicegah
dengan adanya daging
bersenyawa kitotefin itu di
dalam tubuh. Sebab daging
tersebut merangsang
terbentuknya antibodi pada
tubuh. Dan apabila antibodi
tersebut melekat pada sel
mastorit, bisa mencegah
pecahnya membran. Pecahnya
membran bisa membentuk
otot-otot polos saluran napas
berkontraksi. Hasilnya, saluran
napas menyempit hingga terjadi
asma.
Yang perlu diperhatikan
mungkin hanya masalah
pengolahan daging sebelum
dimakan. Sebab kalau
sembarangan mengolah bisa
mengakibatkan hilangnya kadar
kotitefin yang ada. Jadi
disarankan tidak mengolah
daging dalam kondisi terlalu
panas. Suhu yang disarankan
untuk memasak daging ini,
jangan sampai melebihi 150
derajat Celcius

No comments:

Post a Comment

Best Partners Links

Updated Stats




Free PageRank Checker
Locations of visitors to this page