Dalam sebuah konferensi pers tentang
Kampanye Nasional Gerakan Nasional Minum
Temulawak di Bandung, Sabtu (16/9), Badan
Pengawas Obat dan Makanan (Badan POM)
mengatakan bahwa temulawak (Curcuma
Xanthorrhiza Roxb) merupakan tanaman asli
Indonesia yang mengandung kurkuminoid dan
minyak atsiri yang berkhasiat untuk menjaga
kesehatan dari berbagai penyakit. Rimpang
temulawak yang di Jawa Barat, lebih dikenal
sebagai “Koneng Gede” itu bahkan jauh lebih
berkhasiat dari ginseng. Acara ini juga dihadiri
Drs. Ketut Ritiasa (Direktur Obaat Asli Indonersia
Badan POM), Prof. Dr. Sidik (Guru Besar Farmasi
UNPAD), Prof. Dr. Yahya Krisyanto (Ketua
Perhiimpunan Kedokteran Alternatif dan
Komplementer Indonesia) dan Dr. Nyoman
Kertia, Sp.P.D-KR.
“Khasiat temulawak lebih banyak dari ginseng.
Temulawak memiliki lebih dari 100 komponen,
sementara ginseng terbatas. Temulawak antara
lain mengandung senyawa aktif kurkuminoid
dan beberapa komponen minyak atsiri, ” ujar
Prof. Sidik.
kurkuminoid antara lain berkhasiat sebagai
antioksidan, antiinflamasi (antiperadangan),
antibakteri, antihepatotoksik (anti liver),
antikolesterol, antikanker dan anti platelet
agregasi (pembekuan darah yang bisa
menyebabkan stroke). Sementara salah satu
komponen minyak atsiri yang dikandungnya,
yakni xanthorrhizol adalah anti kanker, terutama
kanker payudara.
Aktivitas imunomodulator dari kurkumin (salah
satu kandungan dalam kurkuminoid) juga dapat
meningkatkan daya tahan tubuh terhadap
serangan penyakit. “Dibandingkan ginseng,
komponen dalam temulawak jauh lebih banyak.
Hanya saja selama ini kita kurang dapat
mempromosikannya, ” ujarnya.
Dr. Nyoman Kertia mengatakan, hasil penelitian
membuktikan temulawak tidak memiliki efek
samping seperti obat anti inflamasi kimiawi yang
harganya jauh lebih mahal. Konsumsi
temulawak secara rutin, juga dapat
mengencerkan darah sehingga baik untuk
mencegah stroke.
“Saya sendiri setiap pagi dan sore meminum jus
temulawak yang dibuat sendiri. Hasilnya,
kekebalan tubuh semakin meningkat,” tuturnya.
Untuk penggunaan langsung, temulawak dapat
diminum dengan cara direbus atau dibikin jus
dengan ditambahkan madu, jeruk nipis atau
asam. Dosis yang dianjurkan adalah 2 gram
temulawak, meskipun penggunaan hingga 6
gram masih dapat ditolerir.
Kampanye Gerakan Nasional minum temulawak
dilakukan karena bahan alam ini telah lama
digunakan sebagian besar masyarakat Indonesia
untuk menjaga dan meningkatkan kesehatannya.
Sebelumnya, kampanye serupa telah digelar di
Yogyakarta.
“Apabila minum temulawak telah membudaya,
maka penduduk akan lebih sehat sehingga
produktivitasnya meningkat, serta kesejahteraan
petani temulawak juga akan lebih baik karena
permintaan semakin banyak,” kata Dr. Nyoman.
Selain itu, dibandingkan tanaman obat lainnya,
penelitian mengenai manfaat temulawak lebih
banyak dilakukan. Adanya bukti-bukti ilmiah
tersebut diharapkan dapat meningkatkan
akseptabilitas masyarakat terhadap obat
tradisional ini.
Badan POM menggolongkan manfaat temulawak
ke dalam tujuh bagian, yaitu memperbaiki nafsu
makan, memperbaiki fungsi pencernaan,
memelihara kesehatan fungsi hati, mengurangi
nyeri sendi dan tulang, menurunkan lemak
darah, antioksidan dan membantu memelihara
kesehatan serta menghambat penggumpalan
darah. (A-131)***
Sumber : http://abaherbal.com/?p=149(dikutip
dari http://www.pikiran-rakyat.com/
cetak/2006/092006/18/0205.htm)
#7 Life Keys to Live Happier - Lifeway
-
{ "@context": "https://schema.org/", "@type": "CreativeWorkSeries", "name":
"#7 Life Keys to Live Happier", "aggregateRating": { "@type":
"AggregateRating"...
2 years ago
nice info , need translation?
ReplyDelete