Sirih merupakan tanaman asli
Indonesia yang tumbuh
merambat atau bersandar pada
batang pohon lain[1]. Sebagai
budaya daun dan buahnya biasa
dimakan dengan cara
mengunyah bersama gambir,
pinang dan kapur. Namun
mengunyah sirih telah dikaitkan
dengan penyakit kanker mulut
dan pembentukan squamous
cell carcinoma yang bersifat
malignan.
Sirih digunakan sebagai tanaman
obat (fitofarmaka); sangat
berperan dalam kehidupan dan
berbagai upacara adat rumpun
Melayu.
Ciri-ciri batang, daun, dan
bunga/buah
Tanaman merambat ini bisa
mencapai tinggi 15 m. Batang
sirih berwarna coklat
kehijauan,berbentuk bulat,
beruas dan merupakan tempat
keluarnya akar. Daunnya yang
tunggal berbentuk jantung,
berujung runcing, tumbuh
berselang-seling, bertangkai,
dan mengeluarkan bau yang
sedap bila diremas. Panjangnya
sekitar 5 - 8 cm dan lebar 2 - 5
cm. Bunganya majemuk
berbentuk bulir dan terdapat
daun pelindung ± 1 mm
berbentuk bulat panjang. Pada
bulir jantan panjangnya sekitar
1,5 - 3 cm dan terdapat dua
benang sari yang pendek
sedang pada bulir betina
panjangnya sekitar 1,5 - 6 cm
dimana terdapat kepala putik
tiga sampai lima buah berwarna
putih dan hijau kekuningan.
Buahnya buah buni berbentuk
bulat berwarna hijau keabu-
abuan. Akarnya tunggang, bulat
dan berwarna coklat
kekuningan.
Daun Sirih
Kandungan dan manfaat
Minyak atsiri dari daun sirih
mengandung minyak terbang
(betIephenol), seskuiterpen,
pati, diatase, gula dan zat samak
dan kavikol yang memiliki daya
mematikan kuman, antioksidasi
dan fungisida, anti jamur. Sirih
berkhasiat menghilangkan bau
badan yang ditimbulkan bakteri
dan cendawan. Daun sirih juga
bersifat menahan perdarahan,
menyembuhkan luka pada kulit,
dan gangguan saluran
pencernaan. Selain itu juga
bersifat mengerutkan,
mengeluarkan dahak,
meluruhkan ludah, hemostatik,
dan menghentikan perdarahan.
Biasanya untuk obat hidung
berdarah, dipakai 2 lembar daun
segar Piper betle, dicuci,
digulung kemudian dimasukkan
ke dalam lubang hidung. Selain
itu, kandungan bahan aktif fenol
dan kavikol daun sirih hutan juga
dapat dimanfaatkan sebagai
pestisida nabati untuk
mengendalikan hama penghisap
[2].
Kegunaan
1. Batuk
2. Sariawan
3. Bronchitis
4. Jerawat
5. Keputihan
6. Sakit gigi karena
berlubang (daunnya)
7. Demam berdarah
8. Bau mulut
9. Haid tidak teratur
10. Asma
11. Radang tenggorokan
(daun dan minyaknya)
12. Gusi bengkak (getahnya)
13. Membersihkan Mata
Pemakaian luar
1. Eksim
2. Luka bakar
3. Koreng (pyodermi)
4. Kurap kaki
5. Bisul
6. Mimisan
7. Sakit mata
8. Perdarahan gusi
9. Mengurangi produksi ASI
yang berlebihan
10. Menghilangkan gatal
#7 Life Keys to Live Happier - Lifeway
-
{ "@context": "https://schema.org/", "@type": "CreativeWorkSeries", "name":
"#7 Life Keys to Live Happier", "aggregateRating": { "@type":
"AggregateRating"...
2 years ago
No comments:
Post a Comment