Semua tahu bahwa ASI (Air
Susu Ibu) merupakan makanan
terbaik bagi bayi. Sangat
dianjurkan, ASI ekslusif
diberikan hingga usia 6 bulan.
Namun jika produksi ASI tidak
mencukupi kebutuhan nutrisi
atau alasan medis yang lain,
pada usia 4 bulan bayi sudah bisa
diberikan makanan pendamping
ASI. Pemberian yang terlalu dini
akan menurunkan konsumsi ASI
dan gangguan pencernaan atau
diare pada bayi. Sebaliknya, bila
diberikan terlambat, dalam
jangka panjang akan
mengakibatkan anak
kekurangan gizi.
Makanan pendamping ASI
sebaiknya diberikan secara
bertahap, baik tekstur maupun
porsinya, dan disesuaikan
dengan kesiapan bayi dalam
menerima makanan. Dari sisi
tekstur, awalnya berikan bayi
makanan cair dan lembut.
Setelah bisa menggerakan lidah
dan mengunyah, berikan
makanan semi padat.
Sedangkan makanan padat
diberikan ketika sudah mulai
tumbuh gigi. Porsi makannya
juga bertahap, mulai dari satu
sendok dan secara berangsur
ditambah sesuai porsi bayi.
Pada usia 6-9 bulan, tekstur
makanan sebaiknya cair,
lembut/ saring, seperti bubur
buah, bubur susu atau bubur
sayuran saring/dihaluskan.
Setelah usia 10-12 bulan,
beralih ke makanan kental dan
padat namun bertekstur lunak,
seperti aneka nasi tim. Usia
12-24 bulan, bayi mulai
dikenalkan makanan padat
namun tetap memperhatikan
rasa. Hindari makanan yang
dapat mengganggu organ
pencernaan, seperti makanan
berbumbu tajam, pedas, terlalu
asam atau berlemak. Pada masa
ini kenalkan finger snack /
makanan yang bisa dipegang
seperti cookies, nugget atau
potongan sayuran rebus atau
buah. Ini penting untuk melatih
ketrampilan dalam memegang
makanan dan merangsang
pertumbuhan giginya.
Berikut beberapa makanan
pendamping ASI yang dapat
diberikan kepada bayi :
1. Susu formula
2. Bubur susu. Diberikan ketika
bayi telah berusia 6 bulan
keatas. Fungsinya sebagai
makanan pendamping ASI,
sehingga ASI tetap diberikan
sebagai makanan utama.
3. Beras, Jagung dan
havermut. Dapat diberikan
sebagai makanan pokok
alternatif saat bayi berusia 6
bulan keatas karena merupakan
sumber karbohidrat.
4. Telur. Ketika berusia 7
bulan, bayi bisa diperkenalkan
dengan telur. Sebelumnya,
perhatikan dulu apakah ada
reaksi alergi seperti gatal-gatal
atau diare setelah beberapa hari
mengkonsumsi.
5. Ikan. Ikan sangat baik karena
serat dagingnya halus dan
merupakan sumber protein.
Ikan bisa disajikan sebagai
campuran pada makanan bayi,
misalnya pada tim atau sup.
6. Daging. Mengingat
pencernaan mereka belum
optimal, pilih daging yang
sedikit mengandung lemak.
Giling daging menjadi halus, lalu
campurkan pada makanan agar
mudah dicerna.
7. Buah-buahan. Untuk awal,
perkenalkan si kecil sebatas
pada buah pisang, jeruk manis,
dan pepaya. Sebaiknya jangan
memberi mangga, karena
banyaknya serat dapat
membuat anak diare.
8. Tempe dan tahu. Untuk si
kecil yang alergi pada sumber
protein seperti ikan atau ayam,
gunakan tahu dan tempe
sebagai pengganti sumber
protein.
9. Sayuran. Pada usia 6 bulan,
bayi dapat dikenalkan pada
aneka sayuran. Sayuran cukup
dicincang halus.Sayuran
sebaiknya dimasak dalam waktu
singkat. Air rebusan harus
mendidih terlebih dulu agar
kandungan vitamin dalam
sayuran tidak terbuang bersama
air.
10. Keju. Anda pun boleh
mengenalkan keju pada si kecil
karena keju kaya kalsium.
Beberapa jenis keju seperti
cheddar, atau edam cocok
dicampur ke dalam makanan si
kecil.
Perlu diingat, makanan akan
lebih baik jika dibuat sendiri di
rumah karena lebih higienis. Bila
terpaksa membeli, pilih tempat
yang bersih dan makanan yang
lengkap akan gizi, jangan hanya
didominasi dengan sumber
karbohidrat atau gula. Jika sejak
kecil anak sangat senang
mengonsumsi gula, maka
kebiasaan tersebut akan dibawa
sampai dewasa dan akhirnya
menimbulkan resiko
kegemukan.
#7 Life Keys to Live Happier - Lifeway
-
{ "@context": "https://schema.org/", "@type": "CreativeWorkSeries", "name":
"#7 Life Keys to Live Happier", "aggregateRating": { "@type":
"AggregateRating"...
2 years ago
No comments:
Post a Comment